Judul : Cara Mudah Budidaya Semangka di Dataran Rendah Dengan Hasil Yang Optimal
Link : Cara Mudah Budidaya Semangka di Dataran Rendah Dengan Hasil Yang Optimal
Cara Mudah Budidaya Semangka di Dataran Rendah Dengan Hasil Yang Optimal
Setiap memasuki musim kemarau kesegaran buah semangka selalu hadir di tengah-tengah kita. Kandungan serat, vitamin serta mineralnya yang tinggi menjadikan buah semangka penuh nutrisi dan banyak digemari oleh masyarakat luas. Selain baik untuk kesehatan tubuh, tanaman dari keluarga Cucurbitaceae ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi sekaligus mudah dibudidayakan di dataran rendah.
Budidaya semangka sudah dilakukan sejak 5000 tahun yang lalu. Tepatnya di Gurun Kalahari, Afrika. Bahkan kisah panen buah semangka pada masa lampau juga diabadikan dalam bahasa Hieroglypics yang tertulis pada tembok bangunan kuno di Mesir.
Setelah memasuki kawasan Mesir, tanaman semangka ini kemudian mulai banyak dibudidayakan serta dijual di wilayah Romawi. Karena tanaman semangka mudah tumbuh di daerah mediterania yang iklimnya cukup hangat, akhirnya dalam waktu singkat budidaya semangka pun menyebar hingga ke Asia.
Seperti halnya tanaman melon dan timun, tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schard) tumbuhnya menjalar, panjang batangnya pun bisa mencapai 7 meter. Oleh sebab itu sebelum memutuskan untuk melakukan budidaya semangka pastikan ukuran lahan Anda cukup luas. Sehingga nantinya tanaman semangka hasil budidaya dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah semangka berkualitas.
Pemilihan lokasi
Karena tanaman semangka asalnya dari daerah mediterania yang beriklim hangat, maka di Indonesia sendiri budidaya tanaman semangka ini dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah, mulai dari 0 mdpl – 350 mdpl. Ketika budidaya semangka dilakukan di daerah dataran tinggi maka pertumbuhannya dapat terhambat.
Sekarang ini Anda dapat melakukan pengecekan secara presisi berapa ketinggian atau altitude lahan budidaya dari permukaan laut dengan menggunakan Smartphone melalui aplikasi "altitude meter".
Perlu diingat bahwa waktu penanaman dalam budidaya semangka yang paling baik adalah di akhir musim penghujan atau pertengahan musim kemarau. Yaitu sekitar bulan Mei hingga bulan Juli.
Karena ketika menanam semangka di musim penghujan, tanaman semangka rentan terserang penyakit jamur powdery mildew atau puret, di mana penyebabnya adalah kelembaban udara yang tinggi.
Apabila tanaman semangka mulai terlihat tanda-tanda terserang jamur powdery mildew berupa spot putih pada permukaan daun semangka, anda dapat mengontrolnya dengan menggunakan fungisida nabati dari bahan jamur Trichoderma yang disemprotkan pada seluruh bagian tanaman semangka setiap 3 hari sekali.
Pemilihan varietas dan perlakukan pada biji
Ada dua jenis biji semangka yang bisa didapatkan di toko pertanian maupun secara online. Yaitu semangka biji dan semangka tanpa biji. Dengan pilihan warna daging buah semangka yang dihasilkan berupa semangka daging merah dan semangka daging kuning.
Budidaya semangka sudah dilakukan sejak 5000 tahun yang lalu. Tepatnya di Gurun Kalahari, Afrika. Bahkan kisah panen buah semangka pada masa lampau juga diabadikan dalam bahasa Hieroglypics yang tertulis pada tembok bangunan kuno di Mesir.
Setelah memasuki kawasan Mesir, tanaman semangka ini kemudian mulai banyak dibudidayakan serta dijual di wilayah Romawi. Karena tanaman semangka mudah tumbuh di daerah mediterania yang iklimnya cukup hangat, akhirnya dalam waktu singkat budidaya semangka pun menyebar hingga ke Asia.
Seperti halnya tanaman melon dan timun, tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schard) tumbuhnya menjalar, panjang batangnya pun bisa mencapai 7 meter. Oleh sebab itu sebelum memutuskan untuk melakukan budidaya semangka pastikan ukuran lahan Anda cukup luas. Sehingga nantinya tanaman semangka hasil budidaya dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah semangka berkualitas.
Pemilihan lokasi
Karena tanaman semangka asalnya dari daerah mediterania yang beriklim hangat, maka di Indonesia sendiri budidaya tanaman semangka ini dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah, mulai dari 0 mdpl – 350 mdpl. Ketika budidaya semangka dilakukan di daerah dataran tinggi maka pertumbuhannya dapat terhambat.
Sekarang ini Anda dapat melakukan pengecekan secara presisi berapa ketinggian atau altitude lahan budidaya dari permukaan laut dengan menggunakan Smartphone melalui aplikasi "altitude meter".
Perlu diingat bahwa waktu penanaman dalam budidaya semangka yang paling baik adalah di akhir musim penghujan atau pertengahan musim kemarau. Yaitu sekitar bulan Mei hingga bulan Juli.
Karena ketika menanam semangka di musim penghujan, tanaman semangka rentan terserang penyakit jamur powdery mildew atau puret, di mana penyebabnya adalah kelembaban udara yang tinggi.
Apabila tanaman semangka mulai terlihat tanda-tanda terserang jamur powdery mildew berupa spot putih pada permukaan daun semangka, anda dapat mengontrolnya dengan menggunakan fungisida nabati dari bahan jamur Trichoderma yang disemprotkan pada seluruh bagian tanaman semangka setiap 3 hari sekali.
Pemilihan varietas dan perlakukan pada biji
Ada dua jenis biji semangka yang bisa didapatkan di toko pertanian maupun secara online. Yaitu semangka biji dan semangka tanpa biji. Dengan pilihan warna daging buah semangka yang dihasilkan berupa semangka daging merah dan semangka daging kuning.
Yang perlu diperhatikan ketika Anda berencana menanam semangka tanpa biji, maka Anda juga harus menanam semangka berbiji, di mana jumlah perbandingan tanamannya 10 : 1.
Hal ini dikarenakan bunga jantan tanaman semangka tanpa biji tidak dapat membuahi bunga betina dengan baik. Nah, bunga jantan semangka berbiji inilah yang akan membuahi bunga betina semangka tanpa biji.
Selain itu tekstur kulit pada biji semangka tanpa biji juga lebih keras dan tebal dibandingkan semangka berbiji. Untuk itu supaya benih semangka dapat berkecambah dengan baik sebelum disemai perlu dilakukan peretakan ujung biji semangka terlebih dahulu.
Proses Pembibitan
Pada umumnya budidaya semangka dimulai dari pembibitan benih semangka terlebih dahulu menggunakan seedtray plastik sampai biji semangka berkecambah dan tumbuh 2-3 helai daun.
Proses pembibitan dalam budidaya semangka ini dilakukan di dalam greenhouse selama kurang lebih 10-14 hari. Di mana jumlah bibit semangka yang dibutuhkan untuk melakukan budidaya di lahan seluas 1 ha adalah sebanyak 2500-3000 bibit.
Media tanam yang digunakan dalam pembibitan semangka berupa campuran pupuk kandang dari kotoran kambing yang telah difermentasi dan sekam bakar atau cocopeat, perbandingannya 1:1.
Untuk mencegah busuk akar sekaligus meningkatkan kemampuan akar tanaman semangka dalam menyerap unsur hara makro dan mikro dalam tanah, tambahkan pula pupuk hayati yang mengandung jamur mikoriza sebanyak 100-250 gram setiap 10 kg media tanam semangka.
Tanam satu biji semangka di dalam masing-masing kolom seedtray yang telah diisi dengan media tanam, kemudian sirami dengan air secukupnya menggunakan sprayer. Selama proses pembibitan semangka jaga media tanam agar tetap lembab dengan melakukan penyiraman setiap hari.
Persiapan lahan
Setiap satu tanaman semangka dapat menghasilkan 2-4 buah dengan bobot total kurang lebih 10 kg. Kemampuan produksi buahnya yang masif seperti itu tentu dibutuhkan kondisi tanah yang subur dan mengandung unsur hara makro dan mikro yang cukup banyak.
Buatlah bedengan untuk budidaya semangka dengan ukuran lebar 1 meter, panjang 10 meter dan tinggi 30 cm. Sedangkan lebar lahan rambatan adalah 3.5 meter serta lebar parit 50 cm.
Sehingga nantinya jumlah bedengan budidaya semangka untuk setiap lahan seluas 1 ha yaitu sebanyak 200 bedengan. Di mana masing-masing bedengan terdapat 10-15 tanaman semangka.
Tambahkan pupuk dasar pada masing-masing bedengan berupa campuran pupuk kandang dari fermentasi kotoran kambing sebanyak 25 kg, dolomit 5 kg, serta pupuk ZA; 1.5 kg, SP-36; 2.5 kg dan KCL; 1 kg. Campurkan pupuk dasar ini dengan tanah bedengan secara merata.
Anda dapat juga menambahkan pupuk hayati yang mengandung bakteri Nitrobacter, nitrococcus, bacillus dan penicillin. Fungsi utama dari penggunaan pupuk hayati tersebut adalah untuk membantu merombak unsur hara makro dan mikro di dalam tanah, sehingga meningkatkan kemampuan akar tanaman semangka dalam menyerap pupuk yang diberikan.
Setelah pupuk dasar tercampur rata, langkah selanjutnya ialah menutupi bedengan menggunakan jerami padi atau mulsa plastic silver. Selain itu permukaan tanah pada lahan rambatan juga perlu diberikan jerami padi agar supaya permukaan kulit buah tidak langsung bersentuhan dengan tanah.
Pindah tanam dan perawatan
Setelah bibit semangka berumur 2 minggu, maka dapat segera dilakukan proses pindah tanam semangka di bedengan pembesaran.
Di mana Jarak tanam semangka yang direkomendasikan adalah 80 cm – 100 cm. sebaiknya proses pindah tanam dilakukan pada pagi hari sebelum jam 10 atau sore hari setelah jam 15.00. Bibit semangka selanjutnya disirami dengan air secukupnya.
Aktifitas penyiraman pada tanaman semangka dilakukan setiap pagi hari sampai ukuran buah cukup besar. Untuk meningkatkan kadar kemanisan pada buah semangka, nantinya penyiraman dihentikan 10 hari sebelum dilakukan panen buah semangka.
Pemupukan susulan pada budidaya semangka dilakukan setiap minggu, yaitu mulai dari minggu pertama hingga minggu ke delapan. Pupuk dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan air bersih.
Jenis dan dosis pupuk yang diberikan setiap minggunya untuk satu tanaman semangka berupa campuran pupuk ZA; 28-30 gr, dan KCL 15-20 gr.
Apabila satu bedengan rerdapat 15 tanaman semangka, maka untuk melakukan pemupukan Anda dapat menggunakan ember ukuran 5 liter yang kemudian diisi dengan pupuk ZA; 450 gr dan KCL; 300 gr, kemudian tambahkan air sebanyak 4 liter.
Kocorkan larutan tersebut di sekitar tanaman semangka dengan dosis sebanyak 250 ml/tanaman semangka.
Pemangkasan cabang
Pertumbuhan tanaman semangka tergolong cepat. Supaya buah semangka yang dihasilkan dapat berukuran besar dan manis, maka Anda perlu melakukan pemangkasan cabang dan seleksi buah semangka yang dibudidayakan.
Di mana setiap satu tanaman semangka dikondisikan agar hanya menghasilkan 2-4 buah semangka saja. Rawatlah buah semangka yang tumbuh pada ruas ke 9, bakal buah yang tumbuh di bawah ruas ke 9 dipangkas dan dibuang.
Saat tanaman semangka berumur 2 minggu setelah tanam, cabang yang tumbuh dari batang utama bisa berjumlah 5-6 cabang. Lakukan pemangkasan dan sisakan 3 cabang yang paling sehat.
Ketika ukuran buah semangka dirasa sudah cukup besar atau ketika umur tanaman memasuki minggu ke 8, potonglah pucuk atau ujung masing-masing cabang tanaman semangka supaya nutrisi yang diserap oleh akar tanaman dapat difokuskan untuk pembesaran buah semangka.
Panen
Buah semangka dapat dipanen setelah umur tanaman semangka mencapai 80-100 hari. Ciri-ciri dari buah yang siap dipanen antara lain apabila diketuk akan terdengar suara yang berat, warna kulit buah berubah dari kusam menjadi mengkilap, kemudian warna kulit bagian bawah buah semangka berwarna kekuningan.
Bobot panen buah semangka hasil budidaya secara konvensional masing-masing bisa mencapai 3-3.5 kg. Dengan teknis budisaya yang baik dan benar maka buah semangka yang dihasilkan dapat berasa manis dan dapat disimpan pada suhu ruang selama 10 hari.
Hal ini dikarenakan bunga jantan tanaman semangka tanpa biji tidak dapat membuahi bunga betina dengan baik. Nah, bunga jantan semangka berbiji inilah yang akan membuahi bunga betina semangka tanpa biji.
Selain itu tekstur kulit pada biji semangka tanpa biji juga lebih keras dan tebal dibandingkan semangka berbiji. Untuk itu supaya benih semangka dapat berkecambah dengan baik sebelum disemai perlu dilakukan peretakan ujung biji semangka terlebih dahulu.
Proses Pembibitan
Pada umumnya budidaya semangka dimulai dari pembibitan benih semangka terlebih dahulu menggunakan seedtray plastik sampai biji semangka berkecambah dan tumbuh 2-3 helai daun.
Proses pembibitan dalam budidaya semangka ini dilakukan di dalam greenhouse selama kurang lebih 10-14 hari. Di mana jumlah bibit semangka yang dibutuhkan untuk melakukan budidaya di lahan seluas 1 ha adalah sebanyak 2500-3000 bibit.
Media tanam yang digunakan dalam pembibitan semangka berupa campuran pupuk kandang dari kotoran kambing yang telah difermentasi dan sekam bakar atau cocopeat, perbandingannya 1:1.
Untuk mencegah busuk akar sekaligus meningkatkan kemampuan akar tanaman semangka dalam menyerap unsur hara makro dan mikro dalam tanah, tambahkan pula pupuk hayati yang mengandung jamur mikoriza sebanyak 100-250 gram setiap 10 kg media tanam semangka.
Tanam satu biji semangka di dalam masing-masing kolom seedtray yang telah diisi dengan media tanam, kemudian sirami dengan air secukupnya menggunakan sprayer. Selama proses pembibitan semangka jaga media tanam agar tetap lembab dengan melakukan penyiraman setiap hari.
Persiapan lahan
Setiap satu tanaman semangka dapat menghasilkan 2-4 buah dengan bobot total kurang lebih 10 kg. Kemampuan produksi buahnya yang masif seperti itu tentu dibutuhkan kondisi tanah yang subur dan mengandung unsur hara makro dan mikro yang cukup banyak.
Buatlah bedengan untuk budidaya semangka dengan ukuran lebar 1 meter, panjang 10 meter dan tinggi 30 cm. Sedangkan lebar lahan rambatan adalah 3.5 meter serta lebar parit 50 cm.
Sehingga nantinya jumlah bedengan budidaya semangka untuk setiap lahan seluas 1 ha yaitu sebanyak 200 bedengan. Di mana masing-masing bedengan terdapat 10-15 tanaman semangka.
Tambahkan pupuk dasar pada masing-masing bedengan berupa campuran pupuk kandang dari fermentasi kotoran kambing sebanyak 25 kg, dolomit 5 kg, serta pupuk ZA; 1.5 kg, SP-36; 2.5 kg dan KCL; 1 kg. Campurkan pupuk dasar ini dengan tanah bedengan secara merata.
Anda dapat juga menambahkan pupuk hayati yang mengandung bakteri Nitrobacter, nitrococcus, bacillus dan penicillin. Fungsi utama dari penggunaan pupuk hayati tersebut adalah untuk membantu merombak unsur hara makro dan mikro di dalam tanah, sehingga meningkatkan kemampuan akar tanaman semangka dalam menyerap pupuk yang diberikan.
Setelah pupuk dasar tercampur rata, langkah selanjutnya ialah menutupi bedengan menggunakan jerami padi atau mulsa plastic silver. Selain itu permukaan tanah pada lahan rambatan juga perlu diberikan jerami padi agar supaya permukaan kulit buah tidak langsung bersentuhan dengan tanah.
Pindah tanam dan perawatan
Setelah bibit semangka berumur 2 minggu, maka dapat segera dilakukan proses pindah tanam semangka di bedengan pembesaran.
Di mana Jarak tanam semangka yang direkomendasikan adalah 80 cm – 100 cm. sebaiknya proses pindah tanam dilakukan pada pagi hari sebelum jam 10 atau sore hari setelah jam 15.00. Bibit semangka selanjutnya disirami dengan air secukupnya.
Aktifitas penyiraman pada tanaman semangka dilakukan setiap pagi hari sampai ukuran buah cukup besar. Untuk meningkatkan kadar kemanisan pada buah semangka, nantinya penyiraman dihentikan 10 hari sebelum dilakukan panen buah semangka.
Pemupukan susulan pada budidaya semangka dilakukan setiap minggu, yaitu mulai dari minggu pertama hingga minggu ke delapan. Pupuk dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan air bersih.
Jenis dan dosis pupuk yang diberikan setiap minggunya untuk satu tanaman semangka berupa campuran pupuk ZA; 28-30 gr, dan KCL 15-20 gr.
Apabila satu bedengan rerdapat 15 tanaman semangka, maka untuk melakukan pemupukan Anda dapat menggunakan ember ukuran 5 liter yang kemudian diisi dengan pupuk ZA; 450 gr dan KCL; 300 gr, kemudian tambahkan air sebanyak 4 liter.
Kocorkan larutan tersebut di sekitar tanaman semangka dengan dosis sebanyak 250 ml/tanaman semangka.
Pemangkasan cabang
Pertumbuhan tanaman semangka tergolong cepat. Supaya buah semangka yang dihasilkan dapat berukuran besar dan manis, maka Anda perlu melakukan pemangkasan cabang dan seleksi buah semangka yang dibudidayakan.
Di mana setiap satu tanaman semangka dikondisikan agar hanya menghasilkan 2-4 buah semangka saja. Rawatlah buah semangka yang tumbuh pada ruas ke 9, bakal buah yang tumbuh di bawah ruas ke 9 dipangkas dan dibuang.
Saat tanaman semangka berumur 2 minggu setelah tanam, cabang yang tumbuh dari batang utama bisa berjumlah 5-6 cabang. Lakukan pemangkasan dan sisakan 3 cabang yang paling sehat.
Ketika ukuran buah semangka dirasa sudah cukup besar atau ketika umur tanaman memasuki minggu ke 8, potonglah pucuk atau ujung masing-masing cabang tanaman semangka supaya nutrisi yang diserap oleh akar tanaman dapat difokuskan untuk pembesaran buah semangka.
Panen
Buah semangka dapat dipanen setelah umur tanaman semangka mencapai 80-100 hari. Ciri-ciri dari buah yang siap dipanen antara lain apabila diketuk akan terdengar suara yang berat, warna kulit buah berubah dari kusam menjadi mengkilap, kemudian warna kulit bagian bawah buah semangka berwarna kekuningan.
Bobot panen buah semangka hasil budidaya secara konvensional masing-masing bisa mencapai 3-3.5 kg. Dengan teknis budisaya yang baik dan benar maka buah semangka yang dihasilkan dapat berasa manis dan dapat disimpan pada suhu ruang selama 10 hari.
Sekian artikel Cara Mudah Budidaya Semangka di Dataran Rendah Dengan Hasil Yang Optimal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat. Sampai jumpa di postingan lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cara Mudah Budidaya Semangka di Dataran Rendah Dengan Hasil Yang Optimal dengan alamat link https://anaktanikampung.blogspot.com/2019/07/cara-mudah-budidaya-semangka-dataran.html
0 Response to "Cara Mudah Budidaya Semangka di Dataran Rendah Dengan Hasil Yang Optimal"
Post a Comment